Jumat, 11 Februari 2011

Bid'ah dalam islam

Sebetulnya sudah lama saya ingin membicarakan masalah bid’ah ini. Tapi berhubung ada beberapa kendala (1) sibuk (2) masih blank (3) materi belum terkumpul banyak (4) masih dalam proses mendalami hal-hal yg berkaitan tentang bid’ah, sampai sekarang pun saya masih belum bisa membahasnya secara lengkap. Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu saya menemukan blog yang bertemakan Islam, dan bagusnya lagi disitu telah dibahas masalah bid’ah selain masalah lainnya seperti, akhlak, fiqh, hadist dll.

Bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan ini saya mencoba untuk sedikit saja “mencukil” permasalahan Bid’ah dengan tujuan agar kita semua dapat menjalankan Ibadah yang BENAR di bulan ini dalam artian ibadah yang di ridhoi oleh Allah SWT karena sebanyak-banyak nya “ibadah” yang kita lakukan tapi tidak dapat ridho dari-Nya maka sia-sia lah ibadah tersebut dan malah bisa menghapus amal ibadah kita lainnya.
Pertama-tama mari kita baca kembali firman Allah:
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا
Artinya:
“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku cukupkan atasmu kenikmatan-Ku, dan Aku ridho Islam menjadi agamamu”. (QS Al Maaidah: 3).
Maka jelaslah disini bahwa Allah telah menyempurnakan Islam bagi umatNya. Kira-kira apa sih arti kata SEMPURNA? silahkan anda sebagai makhluk ciptaanNya yg diberikan Akal dan Pikiran mendefinisikan sendiri, namun saya yakin dari definisi yang anda temukan sama dengan apa yang ada dipikiran saya, dan seharusnya dari pengertian kata “sempurna” itu kita sadari bahwa TIDAK ADA KEKURANGAN SEDIKITPUN dalam Islam baik itu hukum-hukumnya, ibadahnya dan sebagainya. Maka tidak ada SATU ALASANPUN yang bisa diterima apabila ada orang yang melakukan “ibadah” yang MELEBIHI/MENGADA-ADA dalam artian tidak ada/pernah dilakukan sebelumnya seperti yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW (contoh terbaik/sebaik-baiknya contoh bagi umat Islam) ataupun tertulis pada kitab suci Al-Qur’an. OK, coba kita berpikir logis sebentar, sesuatu kegiatan yang dikatakan telah sempurna tapi kita menambah2kan sesuatu tersebut (walaupun baik dari sudut pandang manusia) apakah bukan berarti bahwa kita telah tidak mempercayai ke “sempurnaan” tersebut? Beranikah kita sebagai muslim tidak mempercayai sebuah kesempurnaan yang dijamin sendiri oleh Allah SWT yang dapat kita lihat dengan jelas pada ayat diatas?
Allah berfirman:
ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين
Artinya:
“Dan telah Kami turunkan kepadamu Al Kitab ( Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. (QS An Nahl: 89).
واذكر ربك في نفسك تضرعا وخيفة ودون الجهر من القول بالغدو والآصال ولا تكن من الغافلين
“Dan berzikirlah (sebutlah) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan senja, dan janganlah kamu menjadi orang yang lalai”. (Al A’araf: 205)

Selebihnya silahkan baca lebih lanjut pembahasan salah satu Bid’ah tentang Zikir Berjama’ah
InsyaAllah kita semua diberikan rahmat dan hidayahNya, apalagi ini bulan suci, alangkah sayangnya jika kesempatan yang tidak bisa kita jamin sendiri akan kita temui tahun depan ini kita jalani dengan hal hal yang justru tidak mendapat ridho dariNya.
Akhir kata, segala kebenaran yang ada hanyalah datang dariNya dan segala kesalahan muncul dari diri saya sendiri, oleh karena itu saya mohon ma’af jika ada konteks pada artikel ini yang kurang berkenan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar